Persembahyangan Ujian
Kegiatan
persembahyangan ini biasanya dilakukan saat menjelang ujian tengah semester.
Yang diselenggarakan pada hari Jumat, 24 November 2017 yang bertepatan
dengan hari Purnama. Kami seluruh anggotan Badan Kerohanian Hindu Universitas
Wiaya Kusuma Surabaya mengadakan matur piuning dalam rangka ujian yang
bertempat di Pura Sono Ponco Giri.
Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan rasa kekeluargan dan solidaritas kami sebagai umat hindu.
Makna dari matur piuning ini adalah agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu menganugrahkan
kami kemudahan, kelancaran dan kesuksesan.
Sebelum melaksanakan persembahyang perlu
adanya sarana sembahyang. Tanpa sarana, pelaksanaan persembahyangan rasanya bakti
kita kepada Ida Sang Hyang Widhi kurang begitu khidmat. Sarana persembahyangan berasal
dari isi alam semesta, berarti manusia menghaturkan suksemaning idepnya atas berlimpah
ruahnya anugerah Tuhan. Sarana pada dasarnya berupa material seperti: 1. Bunga,
daun, buah-buahan serta hasil bumi lainnya. 2. Api/Dupha. 3. Air (tirtha)
ketiga sarana pokok tersebut mempunyai fungsi masing-masing diantaranya:
1. Bunga
· Sebagai simbol Tuhan
(Siwa)
Bunga sebagai simbul Tuhan diletakkan di ujung cakupan tangan pada saat menyembah dan
sesudahnya bunga tersebut diletakkan di atas kepala atau disumpingkan di
telinga.
· Sebagai sarana
persembahan
Bunga sebagai sarana persembahan maka bunga dipakai mengisi sesajen. Bunga perlambang
ketulus ikhlasan dan kesucian hati untuk menghadap pada sang pencipta.
2.
Dupa
Bagian kedua dari Sarana persembahyangan
adalah Dupa atau Api. Api/Dupa adalah sejenis harum-haruman yang dibakar sehingga
berbau harum dan menyala sebagai lambang Agni dan berfungsi sebagai perantara
yang menghubungkan pemuja dengan yang dipuja dan sebagai saksi dalam upacara.
3.
Air
(Tirtha)
Air merupakan sarana yang penting dalam
persembahyangan. Air suci (tirtha)
berfungsi sebagai pembersihan diri dan kecemaran pikiran sabda, bayu dan idep.
No comments: